Washington DC

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan reaksi keras terhadap serangan roket yang menghantam sebuah pangkalan militer di Irak yang menjadi markas pasukannya. Serangan roket itu menewaskan seorang kontraktor militer sipil dan melukai lima orang lainnya, termasuk seorang tentara AS dan beberapa kontraktor AS lainnya.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (16/2/2021), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyatakan AS ‘marah’ atas serangan roket yang melanda Erbil, ibu kota wilayah Kurdi di Irak, pada Senin (15/2) waktu setempat.

Blinken menegaskan AS bersama otoritas terkait akan menyelidiki serangan itu dan mencari pihak yang bertanggung jawab.

“Saya telah menghubungi Perdana Menteri Pemerintahan Regional Kurdi, Masrour Barzani, untuk membahas insiden itu dan berjanji untuk mendukung semua upaya untuk menyelidiki dan meminta pertanggungjawaban dari mereka yang bertanggung jawab,” tegas Blinken dalam pernyataannya.

Sumber keamanan Kurdi sebelumnya menyebut sedikitnya tiga roket jatuh di dekat Bandara Internasional Erbil pada Senin (15/2) malam waktu setempat. Tentara AS diketahui menempati sebuah pangkalan militer yang lokasinya berdekatan dengan kompleks bandara sipil itu.

Serangan roket ini disebut-sebut sebagai serangan paling mematikan yang menyerang pasukan AS selama hampir setahun di Irak.

Sebuah kelompok yang menyebut dirinya Saraya Awliya al-Dam mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket terhadap pangkalan militer pimpinan AS itu. Dalam pernyataannya, kelompok itu mengklaim mereka menargetkan ‘pendudukan Amerika’ di Iran. Namun tidak ada bukti yang mendukung klaim itu.

Tonton video ‘3 Roket Hantam Bandara Erbil Irak: 1 Tewas, 5 Terluka’:

[Gambas:Video 20detik]

Artikel sebelumyaNasDem: Polisi Cerminan Presiden, Harus Hati-hati Terapkan UU ITE
Artikel berikutnyaPotret Banjir Sidoarjo yang Lumpuhkan Lalu Lintas
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments