JAKARTA, KOMPAS.com – Atas gugurnya personel KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Pulau Bali, pada Senin (26/4/2021), Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita yang mendalam.
Pemerintah pun memberikan penghargaan kepada 53 prajurit TNI Angkatan Laut yang gugur saat bertugas dalam kapal selam itu.
Jokowi menyebutkan, semua awak kapal merupakan putra-putra terbaik bangsa.
“Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas gugurnya 53 prajurit TNI Angkatan Laut di KRI Nanggala-402 dalam melaksanakan tugas di perairan utara Pulau Bali,” kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Soal Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Pengamat Militer Dukung Prabowo Evaluasi Alutsista
“Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa, patriot terbaik penjaga kedaulatan negara,” kata Jokowi.
Saat menyampaikan pernyataannya, Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jendela (Pol) Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.
Jokowi mengatakan, pengabdian semua awak kapal akan terpatri di sanubari rakyat Indonesia.
Ia berdoa agar arwah para prajurit mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
“Semoga arwah prajurit-prajurit Hiu Kencana tersebut mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan kesabaran dan ketabahan,” ujar Jokowi.
Kenaikan pangkat
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengungkapkan, pemerintah memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat kepada 53 awak KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur dalam tugas.
Baca juga: Panglima TNI: 53 Awak KRI Nanggala-402 Akan Diberi Kenaikan Pangkat
Selain itu, penghargaan Bintang Jasa Jalasena juga diberikan atas dedikasi mereka dalam menjaga ketahanan negara.
“Negara akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta Bintang Jasa Jalasena atas dedikasi pengabdian serta pengorbanan para prajurit terbaik itu,” ujar Jokowi.
Dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com tanda kehormatan Bintang Jalasena diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1968.
Bintang Jalasena terdiri atas Bintang Jalasena kelas satu, Bintang Jalasena kelas dua, dan Bintang Jalasena kelas tiga.
Anggota Angkatan Laut yang di bidang tugas kemiliterannya menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa-jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok yang disumbangkan khusus untuk kemajuan dan pembangunan Angkatan Laut, dan tetap setia tidak pernah mengkhianati Republik Indonesia, diberikan anugerah Bintang Jalasena.
Baca juga: Soal Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Pengamat Militer Dukung Prabowo Evaluasi Alutsista
Penganugerahan Bintang Jalasena kelas satu, Bintang Jalasena kelas dua, dan Bintang Jalasena kelas tiga ditentukan oleh nilai jasa yang ditunjukkan atau dicapai.
Jaminan pendidikan
Presiden Jokowi juga memastikan menjamin pendidikan putra-putri dari keluarga prajurit KRI Nanggala-402.
Jaminan ini diberikan hingga jenjang pendidikan tinggi (S-1).
“Pemerintah juga akan menjamin pendidikan putra-putri dari keluarga prajurit KRI Nanggala-402 hingga jenjang pendidikan S1,” kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberikan beasiswa bagi putra-putri prajurit kapal selam KRI Nanggala-402 untuk menempuh pendidikan pada lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Dua lembaga yang sudah ditunjuk untuk memberikan pendidikan gratis adalah SMA Taruna Nusantara, Megalang, Jawa Tengah, dan Universitas Pertahanan (Unhan).
“Saya telah menginstrusikan kepada lembaga pendidikan di bawah binaan Kementerian Pertahanan yaitu SMA Taruna Nusantara Magelang dan Universitas Pertahanan Republik Indonesia untuk mengalokasikan tempat bagi putra-putri ABK KRI Nanggala 402 dan personel TNI AL yang telah gugur dalam tugas menjaga negeri sebagai pahlawan bangsa,” ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Prabowo Akan Beri Beasiswa Putra-putri Prajurit KRI Nanggala-402 hingga Universitas
Secara teknis, Prabowo mengatakan, bagi putra-putri yang mengenyam pendidikan tingkat SMA akan diterima di SMA Taruna Nusantara Magelang dengan beasiswa penuh.
Sementara itu, bagi putra-putri awak Nanggala yang akan masuk perguruan tinggi, mereka akan diterima di Unhan dengan beasiswa penuh.
Untuk cabang pendidikan Taruna Nusantara tingkat SMP (berasrama) saat ini tengah disiapkan.
“Bagi yang masih mengeyam pendidikan sekolah dasar, dan SMP juga akan diberikan beasiswa penuh melalui Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan,” ucap dia.
Bendera setengah tiang
Bendera Merah Putih dikibarkan setengah tiang di Markas TNI Angkatan Laut, Senin (26/4/2021).
Kegiatan yang akan dilangsungkan selama sepekan atau hingga 1 Mei 2021 itu merupakan wujud belasungkawa atas meninggalnya 53 prajurit Hiu Kencana yang menjadi awak kapal selam KRI Nanggala-402.
“Sebagai wujud rasa belasungkawa, rasa dukacita yang mendalam atas gugurnya 53 prajurit Hiu Kencana patriot sejati, putra-putra terbaik bangsa, patriot terbaik penjaga kedaulatan negara, TNI AL melaksanakan hari berkabung dengan mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang selama tujuh hari mulai Senin 26 April sampai dengan 1 Mei 2021 mendatang,” demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Senin (26/4/2021).
Baca juga: 53 Prajurit Nanggala Gugur, TNI AL Kibarkan Bendera Setengah Tiang Sepekan
Selain pengibaran bendera setengah tiang, seluruh kesatuan TNI AL juga melaksanakan doa bersama mendoakan awak KRI Nanggala-402 yang gugur dalam tugas di perairan laut Bali.
Shalat gaib dan tahlil
Sementara itu, umat lainnya, baik Kristiani maupun Hindu, secara serentak juga mendoakan 53 prajurit yang gugur di tempat ibadahnya masing-masing, serta berdoa untuk keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kesabaran dan keikhlasan.
TNI AL dalam hal ini dilaksanakan Komando Armada (Koarmada) II Surabaya, Dinas Psikologi Angkatan Laut (Dispsial), Dinas Pembinaan Mental Angkatan Laut (Disbintalal), dan pangkalan-pangkalan Angkatan Laut (Lanal) terdekat dengan keluarga korban selain melaksanakan takziah, juga melaksanakan pendampingan dengan memberikan dukungan moril kepada keluarga korban termasuk mendata permasalahan mereka, serta membantunya.
KRI Nanggala yang merupakan kapal selam buatan Jerman pada 1977 itu hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).
Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri.
Baca juga: Melepas KRI Nanggala-402 dalam Eternal Patrol…
Pada Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggalam) di kedalaman 853 meter.
Hingga kini, tim SAR masih terus berusaha untuk mengangkat bangkai kapal ke permukaan.
Rencananya, 53 jenazah personel KRI Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur.