JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen (Pol) Istiono mengatakan, pihaknya menyiapkan pengamanan berlapis di pos penyekatan.
Hal ini untuk mengantisipasi pengendara yang nekat menerobos pos penyekatan saat periode peniadaan mudik.
“Langkah antisipasi yang digunakan ialah dengan memaksimalkan titik-titik penyekatan check point berlapis hingga paling ujung supaya dipatuhi oleh pemudik bandel,” kata Istiono dalam keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Jumlah Petugas di Pos Penyekatan Kedungwaringin Ditambah 150 Orang
Namun demikian, ia mengatakan, banyak pengendara yang sebetulnya bukan menerobos, tetapi dialihkan polisi karena terjadi penumpukan kendaraan.
Istiono menuturkan, polisi menghindari penumpukan untuk menghindari potensi penularan Covid-19.
“Kalau sudah terjadi penumpukan yang besar, takutnya akan menjadi klaster baru di antrian tersebut. Karena itu, penyekatan yang berlapis-lapis kita bangun. Itu gunanya, untuk mengatur supaya tidak terjadi penumpukan di satu titik,” ucapnya.
Baca juga: Menhub: Jumlah Penumpang Turun Signifikan sejak Masa Larangan Mudik
Kemudian, untuk mengantisipasi lonjakan pemudik motor, Korlantas juga menyiapkan rekayasa buka tutup lalu lintas.
Nantinya, beberapa sepeda motor yang dilepas petugas akan diperiksa di pos-pos berikutnya untuk diputarbalikkan.
“Semua ini untuk menjaga keseimbangan antara kemacetan dan kerumunan sehingga pola buka tutup penyekatan ini dilakukan dalam rangka pencegahan kerumunan dan kelancaran lalu lintas serta keamanan masyarakat,” ujar Istiono.
Baca juga: 3,6 Juta Pemudik Diperkirakan Kembali Saat Arus Balik H+2 Lebaran
Adapun peniadaan mudik Lebaran berlaku pada 6 hingga 17 Mei 2021.
Korlantas Polri telah menyiapkan 381 titik penyekatan dan menurunkan ratusan ribu personel gabungan.
Kepolisian juga mendirikan 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan lain-lain.