Arahkompas.com – Dalam upaya memperkuat program penghijauan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan wilayah sekitarnya, Presiden Joko Widodo meresmikan fasilitas persemaian Mentawir di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Acara peresmian yang berlangsung pada hari Selasa tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi dan disiarkan langsung oleh Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi mengungkapkan rasa puasnya atas penyelesaian persemaian tersebut. “Saya senang, setelah hampir 1,5 tahun persemaian Mentawir selesai pada hari ini, dan dengan kapasitas 15 juta bibit ini akan bisa kita pakai untuk merehabilitasi hutan kembali,” ujarnya dalam pidato peresmian.
Persemaian Mentawir bukan hanya sekadar fasilitas untuk menumbuhkan bibit pohon, tetapi juga dilengkapi dengan pusat plasma nutfah yang berupa bio bank dan seed bank. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempersiapkan komponen utama sejak awal pembangunan IKN.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya fasilitas persemaian ini untuk keberhasilan program rehabilitasi hutan. “Bibit yang tumbuh di fasilitas itu berguna untuk persemaian dalam rangka rehabilitasi hutan, melalui penanaman kembali pohon di sejumlah lokasi eks tambang,” jelasnya.
Dalam konteks ini, keberadaan persemaian besar seperti Mentawir sangat krusial. “Itu bisa kita kerjakan kalau kita memiliki persemaian besar. Jangan sampai kita sering mencanangkan menanam sejuta pohon, menanam sejuta pohon di mana-mana, tapi nurserynya nggak ada, persemaiannya nggak ada, dari mana bibitnya?” tambah Jokowi.
Persemaian Mentawir memiliki 15 juta bibit tanaman, yang mencakup berbagai tumbuhan endemik Kalimantan seperti sungkai, meranti, kapur, tengkawang, ulin, dan bangkirai. Selain itu, terdapat juga bibit jambu-jambuan yang akan ditanam di beberapa titik sebagai sumber makanan satwa. “Sehingga nanti beberapa satwa yang dulunya sudah berkurang atau enggak ada, menjadi ada,” kata Presiden.
Untuk mendukung keberlangsungan ekosistem satwa, persemaian Mentawir juga menyediakan fasilitas perkembangbiakan yang mengusung konsep bayi tabung. Langkah ini diharapkan dapat membantu menyeimbangkan populasi satwa yang mulai berkurang. “Satwa-satwa yang mulai sangat berkurang, juga sudah ada. Yang nantinya itu bisa dipakai untuk bayi tabung hewan-hewan yang sudah tidak ada,” jelasnya lebih lanjut.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi teknologi yang digunakan dalam persemaian ini. Alat penyimpanan sperma untuk kepentingan bayi tabung satwa telah tersedia di Institut Pertanian Bogor (IPB). “Saya senang, barangnya sudah ada di IPB, sebagian nanti diperkaya lagi apabila di sini menjadi pusat plasma nutfah dan itulah yang lama kita inginkan, dan kita harapkan betul-betul sekarang ada,” tuturnya.
Peresmian persemaian Mentawir merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam merehabilitasi hutan dan mendukung keberlangsungan ekosistem di IKN. Dengan kapasitas yang besar dan teknologi canggih, fasilitas ini diharapkan dapat memainkan peran penting dalam penghijauan dan pelestarian lingkungan di Kalimantan Timur.
Selain itu, persemaian ini juga akan menyediakan 2,5 juta bibit gratis untuk warga. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melibatkan masyarakat dalam upaya penghijauan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga mengajak para pemimpin perusahaan untuk meninjau persemaian Mentawir. Langkah ini bertujuan untuk mengajak sektor swasta berpartisipasi dalam upaya rehabilitasi hutan dan pelestarian lingkungan.
Dengan demikian, peresmian fasilitas persemaian Mentawir diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam upaya penghijauan Ibu Kota Nusantara dan sekitarnya. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, program ini diharapkan dapat mencapai keberhasilan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan ekosistem Kalimantan Timur.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas, Kementerian Agama Buka 110.553 Formasi CASN 2024!
Sumber: Antara.