Site icon Berita Terkini

Menteri PUPR Ungkap Alasan Bandara VVIP IKN Belum Siap untuk HUT RI ke-79

Menteri PUPR Ungkap Bandara VVIP IKN Belum Siap untuk HUT RI ke-79

Menteri PUPR Ungkap Bandara VVIP IKN Belum Siap untuk HUT RI ke-79

Arahkompas.com – Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa bandara VVIP di Ibu Kota Nusantara (IKN) belum dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79. Penyebab utama dari hal ini adalah landasan pacu bandara VVIP yang belum selesai.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Basuki, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita IKN, menjelaskan bahwa landasan pacu bandara VVIP di IKN seharusnya memiliki panjang 2.200 meter. Namun, hingga saat ini, landasan tersebut masih kekurangan 300 meter lagi. “Mohon maaf karena bandara kita di IKN masih kurang 300 meter lagi untuk mencapai 2.200 meter,” ujar Menteri PUPR.

Basuki menambahkan bahwa pembangunan landasan pacu ini mengalami keterlambatan akibat hujan yang melanda beberapa waktu lalu. “Target kami waktu itu adalah menyelesaikan 2.200 meter hingga 17 Agustus 2024. Namun, karena kondisi hujan sebelumnya, sekarang kami mengawalnya 24 jam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sehingga alhamdulillah, dalam dua minggu terakhir tidak hujan,” jelasnya.

Alternatif Jalur Menuju IKN

Meskipun landasan pacu belum sepenuhnya rampung, Basuki memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua alternatif jalur untuk menuju ke IKN. Alternatif pertama adalah melalui Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dengan keluar di KM 11, kemudian melanjutkan perjalanan melalui Jembatan Pulau Balang hingga Simpang Riko dengan panjang total 88 km dan estimasi waktu tempuh sekitar 90 menit.

Jalur alternatif kedua adalah melalui Tol Balikpapan-Samarinda dengan keluar di KM 38, dilanjutkan melalui Jalan Nasional Samboja dengan estimasi waktu tempuh sekitar 150 menit. “Kami sudah mempersiapkan dua jalur alternatif untuk memastikan akses menuju IKN tetap terjaga meskipun bandara VVIP belum siap,” kata Basuki.

Baca juga: Perjalanan Gemilang Timnas Indonesia U-19 Menuju Tahta Juara AFF U-19 2024…

Di tengah kendala tersebut, Wakil Ketua Tim Komunikasi Nasional (TKN) menyatakan keyakinannya bahwa upacara HUT ke-79 RI di IKN akan berjalan lancar. Pihaknya juga telah meminum air langsung dari keran di IKN sebagai bentuk simbolis kesiapan infrastruktur di ibu kota baru tersebut.

Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, menginformasikan bahwa undangan untuk upacara HUT ke-79 RI di IKN akan dibatasi hanya untuk 1.000 orang. “Kami membatasi jumlah undangan untuk memastikan pelaksanaan upacara berjalan tertib dan sesuai protokol kesehatan,” ujar Heru.

Menteri PUPR juga menekankan pentingnya dukungan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam proses pembangunan infrastruktur di IKN. Dengan teknologi ini, pihaknya dapat mengontrol kondisi cuaca sehingga pekerjaan konstruksi dapat berjalan tanpa hambatan cuaca yang signifikan. “TMC sangat membantu kami dalam memastikan proyek-proyek strategis di IKN dapat selesai tepat waktu,” ungkap Basuki.

Di samping isu bandara VVIP, proyek hunian pekerja konstruksi tahap II di IKN berhasil mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan IKN untuk terus bekerja keras dan mencapai target yang telah ditetapkan.

Meskipun terdapat kendala dalam penyelesaian landasan pacu bandara VVIP di IKN, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah alternatif untuk memastikan aksesibilitas ke ibu kota baru tersebut tetap terjaga. Dengan optimisme dan dukungan teknologi yang ada, diharapkan peringatan HUT RI ke-79 di IKN dapat berjalan lancar dan sukses.

Dalam menghadapi tantangan cuaca, komitmen kuat dari berbagai pihak, serta dukungan teknologi canggih, pembangunan infrastruktur di IKN terus berprogres. Keberhasilan proyek-proyek strategis ini akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan yang modern dan berkelanjutan.

Sumber: Viva.

Exit mobile version