Site icon Berita Terkini

Sri Mulyani Sampaikan Permintaan Maaf Usai Rumahnya Dijarah, Barang Jarahan Dikembalikan Warga

Sri Mulyani Sampaikan Permintaan Maaf Usai Rumahnya Dijarah, Barang Jarahan Dikembalikan Warga

Sri Mulyani Sampaikan Permintaan Maaf Usai Rumahnya Dijarah, Barang Jarahan Dikembalikan Warga

Arahkompas.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan permintaan maaf usai kediamannya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah oleh sekelompok orang tak dikenal pada Minggu (31/8) dini hari. Peristiwa tersebut menjadi perhatian publik karena menimpa salah satu pejabat negara di tengah situasi yang sedang dinamis.

Melalui akun media sosial resminya pada Senin (1/9), Sri Mulyani mengakui masih banyak kekurangan dalam menjalankan tugas negara. Ia menegaskan akan terus melakukan perbaikan agar pelayanan publik semakin baik ke depannya. “Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” tulisnya.

Dalam pernyataannya, Menkeu juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan doa dan simpati setelah rumahnya menjadi sasaran penjarahan. Ia menekankan bahwa membangun bangsa bukanlah tugas yang mudah karena berkaitan dengan kepentingan seluruh rakyat. Menurutnya, tugas negara bukan berdasarkan selera pribadi, melainkan amanat konstitusi yang harus dijalankan.

Sri Mulyani menjelaskan setiap kebijakan yang dibuat pemerintah selalu melalui proses panjang, melibatkan pembahasan dengan legislatif dan partisipasi masyarakat. Jika terdapat pihak yang tidak puas dengan kebijakan tertentu, ia menekankan mekanisme hukum tersedia melalui Mahkamah Konstitusi (MK). “Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum sempurna. Tugas kita memperbaiki kualitas demokrasi tanpa anarki, intimidasi, maupun represi,” ungkapnya.

Menurutnya, kritik dan masukan dari publik merupakan bagian penting dalam memperbaiki kinerja pemerintah. Ia menilai segala bentuk kritik, bahkan makian, akan dijadikan bahan refleksi untuk membenahi diri.

Di sisi lain, perkembangan kasus penjarahan rumah Menkeu masih terus diselidiki aparat. Kejadian berlangsung dua kali, yakni sekitar pukul 00.30 WIB dan 03.30 WIB pada Minggu (31/8). Barang-barang yang sempat diambil meliputi peralatan rumah tangga, pakaian, hingga beberapa karya seni.

Menariknya, tak lama setelah kejadian, seorang pria datang ke rumah Sri Mulyani untuk mengembalikan barang-barang yang sebelumnya diduga dijarah. Pria tersebut mengaku sebagai warga sekitar yang menemukan barang-barang tercecer di jalan saat keramaian berlangsung. “Tadi ada mobil mainan, sama panci-pancian, gelas,” ujarnya ketika ditemui di lokasi.

Pria itu mengaku menemukan barang-barang tersebut sekitar pukul 02.30 WIB. Ia memutuskan menyerahkan barang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Namun, sejumlah personel TNI yang berjaga sempat mempertanyakan status pria itu, lantaran sebelumnya diduga terlihat dalam rekaman video penjarahan.

Setelah mengembalikan barang, pria tersebut dibawa ke pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Aparat masih mendalami perannya guna memastikan apakah ia benar-benar hanya menemukan barang atau turut serta dalam aksi penjarahan. Hingga kini, rumah Sri Mulyani masih dijaga ketat oleh aparat TNI AD serta polisi untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Kasus penjarahan ini menambah sorotan publik terhadap dinamika sosial dan politik yang sedang terjadi. Meski begitu, Sri Mulyani memilih merespons dengan menekankan pentingnya sikap sabar, semangat memperbaiki diri, dan terus menjaga demokrasi yang beradab.

Exit mobile version