Pelaksanaan Operasi Zebra 2025 memasuki hari kesembilan dengan catatan yang menunjukkan ritme stabil serta koordinasi yang semakin matang pada seluruh tingkatan. Evaluasi harian yang dilakukan hingga Senin (25/11/2025) menggambarkan bahwa kegiatan pre-emtif, preventif, dan penegakan hukum telah berjalan dalam pola terukur. Selain itu, konsistensi data setiap wilayah memperlihatkan kesiapan struktur operasional dalam menjaga ketertiban lalu lintas secara nasional.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonogroho, S.H., M.Hum. menilai bahwa stabilitas pada hari kesembilan menjadi cerminan kedisiplinan jajaran di lapangan. Menurutnya, data harian memberikan gambaran mengenai kemampuan organisasi menjaga kualitas pelaksanaan operasi. Ia mengingatkan seluruh wilayah agar tetap cermat membaca perubahan situasi karena dinamika mobilitas masyarakat terus berkembang menjelang akhir November.
Dalam arahannya, Agus menyampaikan bahwa ritme yang sudah mencapai kematangan harus dipertahankan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga akurasi laporan harian agar evaluasi pekan pertama dapat dijadikan dasar untuk penyesuaian strategi pada tahap berikutnya. Momentum ini, menurutnya, sangat krusial karena intensitas pergerakan masyarakat diperkirakan meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Giat Pre-Emtif Sentuh 243.751 Kegiatan, Dorong Peningkatan Kesadaran Publik
Aktivitas pre-emtif kembali menunjukkan kontribusi besar terhadap upaya peningkatan kesadaran keselamatan. Pada hari kesembilan, total kegiatan pembinaan dan penyuluhan mencapai 243.751 aktivitas. Angka tersebut mencakup 90.257 kegiatan sambang komunitas, 82.440 sosialisasi di sekolah dan kampus, serta 71.054 kegiatan pembinaan di lingkungan perusahaan dan pabrik. Melalui pola interaksi langsung, jajaran terus mendorong pemahaman publik mengenai pentingnya disiplin berlalu lintas.
Selain itu, penyebaran media edukasi keselamatan berlangsung masif. Sebanyak 1.881.824 materi keselamatan telah dipasang dan dibagikan, terdiri atas 62.880 spanduk, 950.066 leaflet, 856.533 stiker, serta 12.346 billboard di berbagai wilayah. Skala kampanye visual yang luas ini menunjukkan bahwa pesan keselamatan didorong hingga menjangkau ruang-ruang publik strategis.
Kakorlantas menilai bahwa pembinaan yang konsisten akan membentuk perilaku masyarakat secara bertahap. Ia meminta seluruh wilayah menjaga ritme kegiatan pre-emtif karena aspek edukasi menjadi pondasi penting dalam upaya jangka panjang.
Operasi Zebra Hari Kesembilan Preventif Capai 1.838.839 Kegiatan
Pada aspek preventif, Operasi Zebra 2025 mencatat 1.838.839 kegiatan. Pemeriksaan kelayakan kendaraan angkutan umum mencapai 47.707 kegiatan. Sementara itu, pengecekan kelengkapan bagi komunitas sekolah, kampus, perusahaan, dan pabrik mencapai 78.713 aktivitas. Data tersebut menunjukkan semakin aktifnya peran sektor pendidikan dan usaha dalam mendukung kelancaran operasi.
Penempatan personel pada ruas rawan pelanggaran tercatat 259.023 kegiatan, sedangkan patroli serta pengawasan lokasi rawan mencapai 303.490 kegiatan. Aktivitas terbesar masih dipegang oleh Turjawali dengan total 1.149.906 kegiatan. Langkah ini menjadi instrumen utama dalam mengendalikan arus lalu lintas di titik padat mobilitas.
Agus mengingatkan bahwa wilayah harus memperbarui pemetaan titik rawan setiap hari. Ia melihat bahwa dinamika mobilitas masyarakat terutama menjelang akhir pekan menuntut respons adaptif agar potensi pelanggaran dan kecelakaan dapat ditekan secara efektif.
Penegakan Hukum H9 Capai 827.818 Perkara, Teknologi ETLE Dominan
Bidang penegakan hukum pada hari kesembilan mencatat total 827.818 perkara. Penindakan berbasis ETLE statis mencatat 65.880 perkara, sementara ETLE mobile menindak 59.161 pelanggaran. Di sisi lain, penindakan melalui tilang manual mencapai 11.292 kasus dan teguran tercatat sebanyak 691.485 kegiatan. Proporsi teguran yang tinggi menunjukkan pola penindakan yang tetap mengedepankan pendekatan komunikatif dan humanis.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa teknologi penegakan hukum semakin dimanfaatkan secara optimal. Meski demikian, interaksi langsung petugas dengan pengguna jalan tetap diperkuat melalui pemberian teguran edukatif. Analisis harian menunjukkan bahwa wilayah mampu menyeimbangkan ketegasan aturan dengan kualitas pelayanan publik.
Kakorlantas meminta jajaran memperkuat dokumentasi di setiap kegiatan penindakan. Ia menekankan pentingnya menjaga akurasi data ETLE dan laporan harian agar tingkat kepercayaan masyarakat terhadap operasi tetap terjaga.
Operasi Zebra 2025 memasuki tahap yang semakin menunjukkan kedisiplinan organisasi di lapangan. Dengan ritme yang stabil, kegiatan edukasi, pencegahan, dan penindakan diharapkan terus berjalan selaras untuk menjaga keamanan lalu lintas nasional hingga akhir pelaksanaan operasi.

