Presiden Joko Widodo

JAKARTA – Momen bersejarah akan terukir pada Senin (12/8/2024) mendatang saat Presiden Joko Widodo menyelenggarakan sidang kabinet paripurna pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Sidang ini akan menjadi batu pijakan sebelum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-79 pada tanggal 17 Agustus 2024 dan menandai salah satu legasi penting dari kepemimpinan visioner yang ditampilkan Presiden Joko Widodo sejak menjabat.

Tak hanya sebagai acara protokoler, sidang yang akan digelar di Istana Garuda yang berdesain unik mirip elang Garuda ini membawa pesan kuat tentang kemajuan yang telah dicapai dalam proyek pembangunan Ibu Kota Baru. Hal ini ditegaskan oleh Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus Plt Ketua Otorita IKN.

“Ruangan sudah (siap). Kalau kursi dan lain-lain dari Setneg (Sekretariat Negara) dan sudah di sana semua. Kan sudah dibawa ke sana menggunakan Hercules,” begitu ungkap Basuki di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta. Ada rasa kebanggaan dalam suaranya akan progres yang terpampang jelas.

Momen ini tidak hanya menjadi puncak dari transisi pemerintahan Indonesia, tetapi juga simbol investasi proyek infrastruktur yang telah diusung Jokowi selama masa kepemimpinannya. Sidang kabinet yang akan diadakan pukul 09.30 WITA itu, juga akan membahas persiapan transisi ke pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan, “Jadi itu sidang kabinet kan sidang kabinet paripurna, tentu saja pembahasannya akan lebih bersifat umum ya. Lebih seperti sidang kabinet paripurna pada umumnya.”

Setelah sidang, perhatian akan beralih ke persiapan upacara HUT RI yang akan diadakan di dua lokasi, yaitu Jakarta dan IKN, di mana Presiden Jokowi akan melanjutkan kegiatan di IKN pada 13 dan 14 Agustus mendatang.

Kepemimpinan Jokowi yang selalu mengedepankan visi dan inovasi, tampak dalam perkataannya tentang Nusantara: “Ibukota baru Nusantara ini adalah kanvas yang mana kita dapat mengukir masa depan. Tidak setiap negara memiliki kesempatan atau kemampuan untuk membangun ibukota baru dari nol,” sebuah gagasan yang lahir dari keberanian dan determinasinya untuk merubuhkan paradigma lama dan menciptakan hal baru untuk Indonesia.

Pesona istana yang dipersembahkan di tengah hutan di pulau Borneo, sejauh 1,200 km dari Jakarta, tidak hanya diharapkan meningkatkan pembangunan yang merata di ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini, tetapi juga menginsipirasi kebangkitan baru bagi sebuah bangsa yang terus bergerak maju.

Dengan pengalaman dan dedikasi dalam menjalin hubungan internasional, terlihat dari respon positif yang diuraikan oleh Kamala Shirin Lakhdhir, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, bahwa upaya Presiden Jokowi selama ini mendapatkan pengakuan dan dukungan internasional.

Masa transisi ini sesungguhnya bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah era baru yang nantinya akan dilanjutkan oleh Presiden Prabowo dengan keyakinan yang sama: “Setidak-tidaknya, saya akan melanjutkan itu, akan saya selesaikan jika memungkinkan,” tegas Prabowo menjelang pertemuan.

Perjalanan Jokowi sebagai presiden mungkin akan berakhir pada bulan Oktober nanti, namun langkah-langkah yang telah ia tempuh dalam menyongsong masa depan Indonesia sudah terpatri tidak hanya dalam batu, namun dalam sejarah sebuah bangsa yang tak pernah lelah bermimpi dan berusaha mewujudkannya.

Artikel sebelumyaKapolda Kaltim Beri Sambutan Hangat untuk Presiden Jokowi di Balikpapan: Sinergi untuk Kemajuan Negeri
Artikel berikutnyaKapolda Kepri Irjen Yan Fitri Pimpin Sertijab Pejabat Utama: Langkah Baru Penguatan Kepolisian Menuju Pilkada 2024
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments