Jakarta

Ferdinand Hutahaean prihatin atas konflik yang menimpa Partai Demokrat (PD) hingga muncul gerakan kongres luar biasa (KLB). Ferdinand menilai gerakan KLB menjadi besar karena PD menyeret-nyeret pihak Istana.

“Sebagai mantan kader Partai Demokrat, pertama, saya sangat prihatin dengan kondisi ini dan sedih melihat konflik yang tidak seharusnya terjadi, andai gerakan KLB ini ditangani dengan cara yang tepat dan terukur. Tapi cara yang kurang pas dan menyeret-nyeret Istana, akhirnya membuat gerakan ini jadi besar dengan sendirinya. Besar karena publik akhirnya mengetahui ada yang tidak beres di internal partai,” kata Ferdinand, kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).

Ferdinand menilai konflik ini akan semakin panas karena adanya saling serang antara kelompok yang menginginkan KLB dan lingkup internal PD. Mantan kader PD itu meyakini KLB akan terjadi meski tak memenuhi syarat.

“Menurut saya, kondisi ini ke depan akan semakin membesar dan semakin panas karena kedua belah pihak sudah saling menelanjangi dan saling serang. Pihak KLB mengklaim kelompok SBY lah yang mengkudeta, dan kelompok SBY-AHY mengklaim merekalah yang akan dikudeta,” katanya.

“Pada akhirnya masuk ke sejarah berdirinya partai dan saling membuka siapa lakukan apa, siapa peran apa, dan siapa yang tak berperan. Dari ini saya melihat bahwa gerakan KLB ini akan membesar dan KLB kemungkinan besar jadi dan terjadi, meski tak memenuhi syarat sesuai AD ART,” lanjut Ferdinand.

Dengan begitu, dia menilai masyarakat akan melihat PD akan kembali ke jalan demokrasi melalui KLB, seperti apa yang dilakukan partai lain sebelumnya.

“Tapi opini akan terbentuk nanti bahwa KLB terjadi dan sukses mengembalikan partai ke jalan demokrasi. Dan selanjutnya kita akan melihat Partai Demokrat mengalami hal seperti yang pernah dialami oleh PPP dan Golkar dulu. Ini prediksi saya melihat kondisi yang ada saat ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ferdinand tidak lugas apakah dirinya mendukung gerakan KLB PD itu. Dia berharap Partai Demokrat berjalan sesuai dengan AD/ART.

“Saya kan bukan pemilik suara, jadi tak mungkin bisa ikut. Saya mendoakan saja dari luar supaya semua baik-baik dan berjalan sesuai demokrasi yang diatur di AD/ART, karena KLB itu salah satu perangkat perangkat organisasi yang halal sepanjang sesuai dengan ketentuan,” harap Ferdinand.

(eva/zak)

Artikel sebelumyaApresiasi Jokowi, PKS Curiga Lampiran soal Miras Diselipkan ke Perpres
Artikel berikutnyaLampiran Perpres soal Miras Dicabut, PAN Usul Tim Hukum Jokowi Dirombak
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments