Presiden Jokowi menerima kunjungan delegasi pemerintahan Uni Emirat Arab (UEA) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Senin (7 Maret 2022). Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan yang ikut dalam pertemuan tersebut menyatakan pemerintah UEA untuk berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru (IKN).
Luhut menyatakan akan menindaklajuti pertemuan tersebut bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa. Mereka akan bertemu untuk melihat di sektor mana UAE segera bisa berinvestasi.
“Jadi saya pikir pertemuan itu sangat fruitful sekali dan sangat penting sekali dan kita saya kira sangat senang dengan progres ini,” kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7 Maret 2022).
Investasi akan dilakukan melalui Indonesian Investment Authority atau INA. Menurut Luhut, Jokowi telah menginstruksikan dirinya untuk menyelesaikan sejumlah hal terkait kerja sama kedua negara tersebut.
“Sekarang ini kita betul-betul identified satu-per satu, sehingga tadi Presiden perintahkan saya untuk merapatkan hari ini agar bisa menyelesaikan pending issue,” ungkapnya.
Delegasi Uni Emirat Arab yang hadir yaitu Menteri Energi dan Infrastruktur Suhail Mohammed Al Mazroei, Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Salem Al Dhaheri, dan Chief Executive Officer of Group 42 Ltd Peng Xiao. Dari pihak Indonesia, hadir juga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Duta Besar Indonesia untuk UEAÂ Husin Bagis.
Topik seputar investasi di IKN hanya satu bagian bahasan. Dalam pertemuan ini, delegasi UAE juga hadir untuk menyampaikan undangan khusus dari Putra Mahkota Mohammed bin Zayed (MBZ). Undangan tersebut adalah untuk menyaksikan penandatanganan kesepakatan perdagangan antara Abu Dhabi dan Indonesia.
Kesepakatan ini rencananya digelar pada akhir Maret mendatang. “Presiden Joko Widodo hampir satu jam telah menerima Minister Suhail sebagai utusan khusus dari Putra Mahkota Mohammed bin Zayed, Abu Dhabi,” kata Luhut.
Pemerintah sebelumnya menyatakan pembangunan Ibu Kota Negara baru (IKN) membutuhkan dana sebesar Rp 466,9 triliun. Presiden Jokowi menyatakan bahwa dari jumlah itu, sebanyak 20 persen akan didanai melalui APBN. Sisanya, pemerintah akan mencoba menarik investasi asing. Tahun ini, pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 12 triliun untuk membangun infrastruktur dasar.