Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mendorong pelaku usaha dan eksportir memaksimalkan pemanfaatan implementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA).

Dalam keterangan resmi Kemendag yang diterima di Jakarta, Senin, disebutkan jika dimanfaatkan dengan baik, IA-CEPA dapat mendorong perdagangan kedua negara sekaligus meningkatkan ekspor Indonesia ke Negeri Kanguru tersebut.

Hingga Maret 2022, nilai total perdagangan Indonesia dan Australia tercatat sebesar 2,79 miliar dolar AS, turun 2,31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara pada 2021, perdagangan kedua negara tercatat sebesar 12,6 miliar dolar AS, naik 76,84 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar 7,15 miliar dolar AS.

Ekspor nonmigas utama Indonesia ke Australia di antaranya produk bagian elektronik, kayu tropis, pupuk, besi baja, serta emas.

Sedangkan, impor Indonesia dari Australia di antaranya biji besi dan konsentratnya, batu bara bitumen, gandum dan meslin, biji besi, serta gula.

Implementasi IA-CEPA merupakan satu di antara isu yang diangkat pada pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.

Mendag Lutfi menyampaikan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo agar pemanfaatan terhadap IA-CEPA dapat dioptimalisasi, sehingga perluasan akses pasar, peningkatan standardisasi dan ekosistem sektor-sektor industri unggul, serta peningkatan keterampilan dan pelatihan untuk sektor strategis, dapat terlaksana dengan baik.

Pada pertemuan tersebut, lanjut Mendag Lutfi, Presiden Jokowi berharap Australia dapat memberikan perhatian khusus dalam pembukaan akses untuk produk-produk unggulan dan bernilai tambah, seperti otomotif.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah melepas ekspor pertama kendaraan buatan Indonesia ke Australia pada Februari lalu. Menurut Presiden Jokowi, capaian ini semakin memberikan kepercayaan terhadap kualitas produk-produk Indonesia dan membuka akses bagi produk-produk Indonesia lainnya.

Artikel sebelumyaMensesneg Bicara Isu Reshuffle Terkini dan ‘Kode’ Fokus Kerja
Artikel berikutnyaIsu Reshuffle Kabinet Mencuat, Luhut: Tanya Saja Sama Istana
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments