purna tugas personel polisi

Jakarta – Perjalanan karier di institusi kepolisian adalah perjalanan yang panjang dan penuh pengorbanan. Para personel polisi mengabdikan dirinya untuk keamanan dan ketertiban masyarakat, sebuah peran yang tak jarang menuntut kesetiaan dan pengorbanan yang besar. Namun, setelah puluhan tahun melayani, tibalah waktu bagi mereka untuk menutup buku penuh pengabdian dan memulai babak baru dalam kehidupan sebagai purnawirawan. Pada sebuah upacara yang sarat emosi dan penghormatan, Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol. Dedi Prasetyo, memberikan apresiasi kepada personel Polri yang telah mencapai masa purnatugas.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada 385 wisudawan atas jasa, kesetiaan, dan pengabdiannya kepada institusi, bangsa, dan negara,” ucap Irjen Dedi Prasetyo dalam acara yang diadakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK, Jakarta.

Para personel ini, yang jumlahnya mencapai 385 orang dan terdiri dari berbagai jajaran, telah mendedikasikan hidupnya untuk kepolisian selama lebih dari 30 tahun. Dengan komposisi 207 perwira menengah, 27 perwira pertama, tujuh Bintara, dan 144 Pegawai Negeri Sipil (PNS), mereka semuanya telah menjalani masa kerja yang panjang yang kini berakhir dengan penyelesaian dinas yang terhormat.

Irjen Dedi menjelaskan bahwa SSDM Polri telah membangun sistem Satu SDM yang mencatat data personel secara digital, dari awal hingga pengakhiran dinas, sehingga memudahkan dalam penjaminan hak-hak mereka. “Kami terus meningkatkan sistem Satu SDM dan juga bekerja sama dengan Asabri agar mempermudah Purnawirawan untuk mendapatkan haknya,” terang Irjen Dedi.

Di samping itu, SSDM Polri juga telah mengambil langkah-langkah inovatif untuk melanjutkan kesejahteraan anggota Polri dan Pegawai Negeri pada Polri (PNPP) menjelang masa purnatugas. Program seperti latihan peningkatan keterampilan (latram) disiapkan untuk membantu personel menyesuaikan diri dengan kehidupan pasca-dinas. Program-program tersebut diisi dengan pelatihan keterampilan, bantuan pengajuan modal usaha, serta peluang untuk belajar dari purnawirawan yang telah sukses bertransisi setelah purna tugas.

“Purnatugas bukan berarti kita berhenti untuk berkarya, namun justru menjadi babak baru kehidupan untuk mengembangkan minat, hobi, dan rencana-rencana yang tidak sempat terealisasi saat masa tugas,” imbuh Irjen Dedi.

Salah satu contoh yang mengharukan datang dari Kompol (Purn) Sakimin, yang telah bertugas selama 35 tahun di Korps Brimob Polri. Dengan rasa bangga ia berbagi, “Selama bertugas, saya berusaha menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Mengenai pengabdian, hal yang paling membahagiakan dalam hidup ini adalah apabila kita berbuat sesuatu bagi bangsa dan negara yang menurut orang lain tidak mungkin mampu kita lakukan, tapi kita bisa menyelesaikannya.”

Acara tersebut juga menghadirkan momen penghargaan, di mana Irjen Dedi dan pejabat utama SSDM Polri melambangkan pelepasan para wisudawan dengan tradisi lorong pedang pora sebagai simbol penutupan dari masa pengabdian mereka yang panjang dan dihormati di institusi Polri. Ini menunjukkan betapa berharganya kontribusi yang telah diberikan dan betapa pentingnya memastikan mereka yang telah purna tugas tetap merasa dihargai dan didukung dalam menemukan jalan mereka di masa yang akan datang.

Artikel sebelumyaTransformasi dan Dedikasi Polda Maluku dalam Operasi Patuh Salawaku 2024
Artikel berikutnyaGerakan Pramuka! Menyambut Sejarah dan Makna 14 Agustus
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments