ArahKompas.com – Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Kapolda Jateng, Irjen. Pol. Dr. Ribut Hari Wibowo, S.H., S.IK. M.H., menggelar pertemuan penting dengan para ulama dan tokoh agama di Legacy Hall, Semarang, pada Selasa (24/9/2024). Forum silaturahmi ini menyoroti pentingnya sinergi antara kepolisian dan ulama dalam menciptakan situasi yang damai dan kondusif selama Pilkada berlangsung. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh agama berpengaruh seperti Ketua MUI Jawa Tengah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.
Kapolda Jateng menyampaikan apresiasi yang besar terhadap peran strategis ulama dalam menjaga stabilitas keamanan dan persatuan masyarakat. Ia menekankan bahwa dukungan ulama tidak hanya penting dari sisi keamanan, tetapi juga dari segi spiritual. “Para ulama adalah mitra utama kami dalam menjaga Kamtibmas. Sinergi ini bukan hanya soal keberhasilan duniawi, tapi juga demi kebaikan bersama hingga akhirat,” ujar Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dengan penuh optimisme.
Kapolda Jateng secara tegas menyatakan bahwa sinergi dengan ulama merupakan langkah strategis dalam memastikan Pilkada 2024 berjalan aman dan damai. Ia mengajak seluruh komponen kepolisian di wilayahnya untuk memperkuat hubungan dengan tokoh-tokoh agama di masing-masing daerah. Menurut Kapolda, para ulama memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat, terutama di tengah maraknya ancaman hoaks dan provokasi selama Pilkada. “Kami membutuhkan nasihat dan pandangan para ulama agar strategi pengamanan yang kami terapkan semakin efektif dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Sentimen positif Kapolda Jateng ini disambut hangat oleh tokoh-tokoh agama yang hadir dalam acara tersebut. Mereka sepakat bahwa Pilkada bisa menjadi momentum untuk memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya persatuan. Irjen Pol Ribut juga berharap, doa restu dan dukungan dari para ulama dapat membantu polisi menjalankan tugas pengamanan dengan baik. “Kami siap mengawal Pilkada 2024 dengan penuh tanggung jawab, namun restu dan doa dari para ulama adalah kekuatan utama kami dalam menjaga kelancaran proses ini,” katanya dengan penuh keyakinan.
Pesan Kapolda Jateng untuk Para Kapolres
Dalam pertemuan tersebut, Kapolda Jateng juga menginstruksikan seluruh Kapolres di bawah jajarannya untuk mempererat kerja sama dengan para ulama di wilayah masing-masing. Ia mengimbau agar para Kapolres proaktif mengajak ulama berdialog dan berkolaborasi dalam merumuskan langkah-langkah pengamanan yang berbasis pada kearifan lokal. “Saya mengajak seluruh Kapolres untuk menggandeng ulama dan tokoh agama dalam berdiskusi. Bersama, kita dapat menciptakan strategi pengamanan yang tidak hanya bermanfaat bagi keamanan, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat kepada kepolisian,” tegasnya.
Instruksi Kapolda ini menunjukkan betapa besar peran yang ia berikan kepada para ulama sebagai mitra strategis kepolisian. Dalam pandangannya, sinergi antara ulama dan kepolisian bukan hanya sebatas kerja sama formal, tetapi sebagai upaya nyata menciptakan ketentraman di tengah masyarakat yang beragam. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari komitmen Kapolda Jateng dalam menjaga integritas dan profesionalisme kepolisian selama menghadapi Pilkada.
Dukungan Penuh dari MUI Jawa Tengah
Ketua MUI Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji, turut memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif yang disampaikan Kapolda Jateng. Ia memuji langkah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo yang berkomitmen untuk terus merangkul ulama dalam menjaga suasana Pilkada yang damai dan aman. KH Ahmad Darodji menegaskan bahwa ulama memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga keutuhan umat, terutama saat Pilkada yang kerap menjadi ajang munculnya perpecahan akibat berita bohong dan ujaran kebencian. “Ulama memiliki tugas menjaga kesejukan dalam masyarakat. Kami mendukung penuh upaya Kapolda untuk menciptakan Pilkada yang damai dan kondusif,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya penggunaan media sosial secara bijak selama masa Pilkada. Menurutnya, media sosial dapat menjadi alat penyebar kebaikan atau justru memicu perpecahan, tergantung pada bagaimana masyarakat menggunakannya. “Kami selalu mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi. Gunakan media sosial dengan bijak, agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks dan provokasi,” tegas KH Ahmad Darodji.
Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program keamanan Pilkada yang diinisiasi oleh Kapolda Jateng, KH Ahmad Darodji mengusulkan agar seluruh MUI di kabupaten dan kota di Jawa Tengah bekerja sama dengan kepolisian untuk menyelenggarakan khotbah serentak. Tujuan dari khotbah ini adalah memberikan pesan-pesan yang menyejukkan kepada masyarakat, sehingga suasana kondusif selama Pilkada dapat terjaga. Usulan ini disambut baik oleh Kapolda, yang percaya bahwa pesan damai dari mimbar-mimbar agama akan menjadi penguat dalam menjaga keamanan masyarakat. “Khotbah serentak ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa pesan damai sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Kami sangat mendukung,” kata Kapolda.
Baca juga: Menyambut PON XXI Aceh-Sumut 2024: Sebuah Euforia Olahraga yang Tak Terlupakan
Dengan berbagai langkah strategis dan sinergi yang kuat antara kepolisian dan ulama, Kapolda Jawa Tengah optimis bahwa Pilkada 2024 di wilayahnya akan berlangsung aman, tertib, dan damai. “Kami percaya bahwa dengan kerja sama ini, kami dapat menghadirkan suasana yang aman dan damai selama Pilkada. Sinergi ini menjadi fondasi utama bagi suksesnya pesta demokrasi,” tutup Irjen Pol Ribut Hari Wibowo.
Melalui kepemimpinan Kapolda Jateng, upaya menciptakan Pilkada yang damai mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama dari kalangan ulama. Sentimen positif dan optimisme yang ditunjukkan Kapolda menjadi bukti bahwa kepolisian berkomitmen untuk menjalankan tugas pengamanan dengan penuh tanggung jawab, sementara dukungan ulama akan semakin memperkuat upaya tersebut.