Arahkompas.com –Â Kebakaran melanda pusat jajanan atau food court di Jalan RS Fatmawati Raya, Jakarta Selatan, Minggu (7/9/2025) malam. Lokasi tersebut berada tidak jauh dari Stasiun MRT Cipete Raya. Meski insiden menimbulkan kerugian material cukup besar, PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan bahwa layanan angkutan massal tetap berjalan normal dan tidak ada kerusakan pada fasilitas stasiun.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo, menegaskan kondisi aset MRT Jakarta secara umum aman. Seluruh layanan operasional pada Senin (8/9/2025) berlangsung sesuai jadwal. Ia menambahkan, tidak ada gangguan teknis yang memengaruhi aktivitas perjalanan penumpang.
Menurut keterangan resmi, kebakaran terjadi sekitar pukul 23.34 WIB. Api berhasil dipadamkan oleh petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan pada pukul 02.50 WIB. Selama proses penanganan, MRT Jakarta turut melakukan koordinasi dengan tim pemadam kebakaran. Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat serta kelancaran operasional transportasi.
Akibat peristiwa tersebut, ruas Jalan Fatmawati Raya di sekitar Stasiun Cipete Raya sempat ditutup sementara dari dua arah. Penutupan jalan diperlukan agar petugas dapat fokus memadamkan api dan mengendalikan situasi di lapangan. Kondisi tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas, namun perlahan kembali normal setelah api benar-benar padam dan area dilakukan pendinginan.
Berdasarkan informasi dari Gulkarmat, luas area yang terbakar mencapai sekitar 1.000 meter persegi. Kerugian material ditaksir sebesar Rp 1,2 miliar. Penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik di area food court. Meski tidak ada korban jiwa, satu orang dilaporkan mengalami luka akibat peristiwa itu dan telah mendapatkan penanganan medis.
Masyarakat yang sehari-hari memanfaatkan layanan MRT Jakarta merasa lega karena operasional tidak terdampak. Mereka menilai transportasi publik seperti MRT sudah menjadi kebutuhan vital warga ibu kota. Sebagian warga juga menyampaikan harapan agar pihak berwenang meningkatkan pengawasan terhadap potensi bahaya kebakaran di kawasan padat aktivitas, khususnya di sekitar jalur transportasi strategis.
Selain itu, sejumlah pengguna jalan berharap ada perbaikan sistem keamanan di ruang publik, termasuk penyediaan jalur evakuasi yang jelas serta penempatan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) di setiap lokasi usaha. Mereka menekankan pentingnya edukasi keselamatan bagi pelaku usaha maupun masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang.
Peristiwa kebakaran ini kembali mengingatkan warga Jakarta akan pentingnya standar keselamatan lingkungan perkotaan. Dengan aktivitas masyarakat yang padat, ancaman kebakaran dapat terjadi sewaktu-waktu jika pengawasan terhadap instalasi listrik maupun keamanan gedung diabaikan.
Saat ini, proses pendinginan di lokasi masih dilakukan oleh petugas untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa. Aparat terkait juga akan melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan penyebab utama kebakaran.
Kendati demikian, keberlangsungan layanan MRT Jakarta yang tetap berjalan normal memberikan kepastian kepada publik bahwa sistem transportasi massal ibu kota berfungsi dengan baik meski menghadapi kondisi darurat di sekitarnya. Hal ini menjadi catatan positif dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan transportasi modern di Jakarta.