Film Vina Sebelum 7 Hari Jadi Kontroversi, Keluarga dan Masyarakat Terbelah #usutkasusvina. Sumber Detik.
Film Vina Sebelum 7 Hari Jadi Kontroversi, Keluarga dan Masyarakat Terbelah #usutkasusvina. Sumber Detik.

Arahkompas.com – Film “Vina: Sebelum 7 Hari” yang mengangkat kisah tragis pembunuhan Vina oleh geng motor pada tahun 2016 telah menuai kontroversi luas. Keputusan keluarga Vina untuk akhirnya mengizinkan pembuatan film ini diambil setelah melalui penolakan dan pertimbangan yang mendalam, namun tanggapan masyarakat dan netizen ternyata beragam. #usutkasusvina

Pada awalnya, keluarga Vina, termasuk ibu Sukaesih (54) dan ayah Wasnadi Otong (54), serta kakak kandung Marliyana (33), sangat menolak rencana pembuatan film tersebut. Mereka merasa terlalu menyakitkan untuk membuka kembali luka lama yang belum sepenuhnya sembuh. “Saya lupa pastinya di tanggal berapa, tapi sekitar pertengahan atau akhir tahun 2023. Itu pertama kali mereka datang ke sini, permintaan itu, sempat kami tolak,” kata Marliyana kepada Kompas.com, Sabtu (11/5/2024).

Meskipun demikian, tim produksi film berulang kali datang ke rumah keluarga Vina, berusaha meyakinkan mereka bahwa film ini bisa menjadi sarana untuk mengungkap kebenaran dan mendapatkan dukungan masyarakat yang lebih luas. Keluarga yang awalnya enggan, akhirnya setuju setelah mempertimbangkan bahwa film ini bisa membantu menuntaskan kasus dengan menangkap tiga pelaku yang masih buron.

Keputusan tersebut ternyata tidak diterima dengan baik oleh semua pihak. Ada yang merasa bahwa pembuatan film ini lebih mengutamakan keuntungan bisnis ketimbang keadilan untuk korban. Seorang pengguna X bernama Teknisi PABX CCTV mengkritik, “Sbntar2 horor jadi film, sebentar2 horor jadi film,, mistis sekali budaya dan cara berfikirnya,, rusak bangsa ini kalo selalu disuguhkan dengan hal2 yg mistis.. buat film itu yg mendidiklaah.”

Di sisi lain, ada pula yang memahami bahwa dalam industri film, tema mistis dan horor sering kali lebih menjanjikan dari segi komersial. “Semua ini tentang bisnis nyatanya mistis dan horor masih menjanjikan untuk industri film,” tulis akun X 666 Penghantar Dosa.

Setelah melalui proses panjang dan berbagai diskusi internal, keluarga Vina akhirnya setuju untuk menandatangani kontrak dan ikut serta dalam proses pembuatan film. Mereka menyaksikan film tersebut sebelum dirilis dan merasa bahwa film ini cukup akurat dalam menggambarkan kejadian yang sebenarnya. “Setelah lihat filmnya, semuanya nangis di ruangan. Saya yang tahu dari awal juga sampai menyadari, adik saya sakit sekali, kasihan,” ujar Marliyana.

Kisah tragis ini kembali mengundang perhatian masyarakat setelah film tersebut tayang di bioskop mulai 8 Mei 2024. Banyak masyarakat yang mendukung agar polisi segera menangkap tiga pelaku yang masih bebas. Marliyana berharap kepolisian tidak hanya memberi janji di tengah ramainya pemberitaan, tetapi juga segera bertindak. #usutkasusvina

Kronologi kejadian mengungkap bahwa Vina dan kekasihnya, Eki, dibunuh secara brutal oleh geng motor di Jalan Raya Talun, Cirebon, pada 27 Agustus 2016. Awalnya dikira kecelakaan, namun kemudian terbukti bahwa mereka mengalami kekerasan brutal. Delapan pelaku telah tertangkap dan dipenjara, sementara tiga lainnya masih buron hingga kini.

Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, menyatakan bahwa mereka masih terus mencari ketiga pelaku yang belum tertangkap. Penyelidikan selama delapan tahun ini terhambat karena para pelaku yang tertangkap tidak mengenal dekat ketiga buronan tersebut. “Ketiga tersangka yang lain kita selama ini sudah melakukan pencarian juga. Jadi bukan saat ini saja. Kita masih mendalami terus keterangan para narapidana yang saat ini berada di Lapas, sebenarnya siapa ketiga orang ini,” ungkap Kombes Pol Surawan.

Kontroversi dan perdebatan mengenai pembuatan film ini menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia masih terbagi dalam menyikapi tragedi yang diangkat menjadi hiburan. Di tengah semua perdebatan ini, keluarga Vina berharap film ini bisa menjadi medium untuk menegakkan keadilan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menuntut penegakan hukum yang tegas. Mereka merasa bahwa dengan banyaknya dukungan dari masyarakat, perjuangan mereka selama ini tidak sia-sia. #usutkasusvina

Baca juga: Reshuffle Kabinet! Vladimir Putin Pilih Ekonom Top Sebagai Menteri Pertahanan Rusia!

Artikel sebelumyaPemerintahan Baru Siap Susun RAPBN 2025, DPR Tindak Lanjuti!
Artikel berikutnyaWorld Water Forum Ke-10 di Bali Jadi Harapan Besar Gagas Solusi Krisis Air Global!
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments