Aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar dilakukan oleh L dan YSF, yang merupakan pasangan pengantin yang baru 7 bulan menikah. Oleh para pelaku, aksi bom bunuh diri disebut sebagai bulan madu.
“Ya tentu bulan madu seperti yang mereka lakukan dengan cara aksi bom bunuh diri itu adalah sesuatu yang dapat dikatakan ada di luar akal sehat, jauh dari nilai-nilai agama,” kata Kelapa BNPT Komjen Boy Rafli Amar di lokasi silaturahmi eks napiter dan penyintas kasus terorisme di Bogor, Selasa (30/3/2021) malam.
“Oleh karena itu, bulan madu yang sesuai akal sehat tentunya mensyukuri telah menjadi pasangan hidup, selalu berdoa dan berdoa agar menjadi pasangan sakinah, mawaddah, warahmah bukan sebaliknya, melakukan tindakan sebagaimana yang dilakukan L dan D itu. Itu adalah contoh yang tidak baik,” tambahnya.
Komjen Boy Rafli mengatakan pelaku bom bunuh di depan gereja Katedral Makassar merupakan anggota baru Jamaah Anshorut Daulah (JAD) yang direkrut oleh senior-seniornya yang beberapa di antaranya sudah ditangkap.
“Jaringan mereka dari jaringan Jamaah Anshorut Daulah, tapi orangnya adalah orang-orang baru. Artinya proses rekrutan dari para seniornya yang terdahulu, yang belakangan sudah kita tangkap ya,” sebut Boy Rafli.