Isu kesetaraan penyandang disabilitas di berbagai sektor menjadi salah satu yang akan dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia.
Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Angkie Yudistia mengatakan, isu disabilitas pada forum G20 merupakan terobosan serta kemajuan positif bagi Indonesia sebagai presidensi untuk memberi ruang pada semua aspek tanpa terkecuali.
“Kesetaraan terhadap disabilitas utamanya terhadap penyediaan lapangan kerja serta kesempatan untuk berdaya secara ekonomi akan menjadi fokus pemerintah dalam G20 tahun ini,” ujar Angkie seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (14/3/2022).
Presidensi Indonesia dalam forum G20 ini menjadi momentum besar bagi Indonesia untuk mendorong isu terciptanya kesetaraan penyandang disabilitas dalam multisektor.
Tidak hanya itu, Indonesia juga terus mendorong adanya akselerasi transformasi digital guna memperkuat momentum kebangkitan dan pemulihan ekonomi nasional dari pandemi Covid-19.
“Dengan mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger, forum G20 ini menjadi momen bersejarah bagi Indonesia, kita akan menunjukkan bahwa kepemimpinan Indonesia di G20 dapat memberikan manfaat bagi negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia dalam upaya mendorong terciptanya kesetaraan untuk penyandang disabilitas dalam multi sektor, utamannya transformasi digital,” kata Angkie.
Menurut Angkie, jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia di tahun 2020, penyandang disabilitas sudah memiliki tantangan dan hambatan yang cukup signifikan dalam mendapatkan akses informasi, kesehatan, transportasi dan infrastruktur, serta lapangan pekerjaan.
Karena itu pada forum G20 ini, pemerintah saling bersinergi untuk mewujudkan akses informasi dan komunikasi berupa Information and Data Center secara digital.
Angkie berharap dengan diwujudkannya contact center berupa video, telefon dan chatbot sebagai sistem pengaduan dan informasi ini bisa menjawab tantangan kehidupan penyandang disabilitas di era disrupsi teknologi saat ini.
Penyandang disabilitas dapat menggunakan layanan DITA (Disabilitas Tanah Air) di nomor 143 yang dikelola oleh Komisi Nasional Disabilitas.
Contact center DITA 143 ini telah diaktivasi pada 1 Februari 2022.
“Dengan adanya sistem Information and Contact Centre ini dapat memudahkan teman-teman penyandang disabilitas untuk mendapatkan berbagai informasi, seperti informasi ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan dan segala permasalahan penyandang disabilitas, dengan begitu kemudahan akses informasi bisa dirasakan penyandang disabilitas di Indonesia,” tambah Angkie.