Yogyakarta

Seorang mahasiswa UGM asal Kalideres, Jakarta Barat, Stanley Heryanto (21), ditemukan tewas di indekos Jalan Cokrodipuran, Kalurahan Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta. Polisi menemukan tabung oksigen dan kepala korban terbungkus plastik.

Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul menjelaskan, kejadian berawal saat penjaga kos hendak ke dapur yang berada di lantai 3 dan mencium bau menyengat pada pukul 09.00 WIB, Kamis (11/2). Setelah mendapati salah satu kamar yang terkunci dari dalam di lantai 3, penjaga kos lantas menghubungi rekannya untuk memastikan dari mana sumber bau menyengat tersebut.

“Kemudian saksi 1 dan 2 menghubungi saksi 3 dan ada pukul 09.30 WIB saksi 3 datang ke TKP lalu naik ke lantai 3 untuk membuka pintu kamar no.07. Setelah dibuka, ketiganya mendapati kondisi korban sudah dalam kondisi melepuh dan mengeluarkan bau menyengat,” kata Timbul saat dihubungi wartawan, Kamis (11/2/2021).

Kemudian pada pukul 10.00 WIB, ketiga saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gondomanan. Selanjutnya pada pukul 10.53 WIB polisi mendatangi TKP bersama petugas medis.

“Di dalam kamar ditemukan tabung oksigen, kepala korban terbungkus plastik,” ucapnya.

Selain itu, dari keterangan penjaga kos ternyata korban selama 5 hari tidak keluar kamar. Tak hanya itu, sekitar 7 hari yang lalu salah satu saudara korban yang mengaku dari Jakarta menjenguk.

“Kemudian melakukan evakuasi korban untuk dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum,” katanya.

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga Stanley meninggal karena sakit. Karena tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Infonya korban MD (meninggal dunia) karena sakit,” kata Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul kepada detikcom, Jumat (12/2/2021).

“Dan belum ditemukan tanda kekerasan,” lanjut Timbul.

Selain itu, polisi menyebut kantong yang menutupi kepala Stanley adalah alat bantu pernapasan.

“Plastik yang ada di kepala itu alat bantu pernapasan,” jelas Timbul.

Terkait riwayat penyakit yang diderita korban, Timbul mengaku belum mengetahui secara detail. Pasalnya untuk menentukan hal tersebut memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

“Untuk itu (penyakit yang diderita) belum tahu,” ucapnya.

Terlebih, hingga kini belum ada keputusan jenazah akan diautopsi atau tidak. Hal tersebut karena dari pihak keluarga korban belum memberikan izin. “Pihak keluarga membolehkan visum atau tidak belum ada info lebih lanjut,” imbuhnya.

Selanjutnya, penjelasan UGM…

Lihat juga Video: 2 Pelajar Tenggelam di Air Terjun Pumbunga Maros, Satu Ditemukan Tewas

[Gambas:Video 20detik]

Artikel sebelumyaKondisi Kesehatan Menurun, Kak Seto Ungkap Didiagnosis Kanker Prostat
Artikel berikutnyaProfil Sinyo Harry Sarundajang, Dubes RI untuk Filipina yang Pernah Jadi Gubernur
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments