Klaten –
Kabut tebal menyelimuti desa di kawasan rawan bencana (KRB) 3 atau lereng Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, siang ini. Fenomena kabut tebal di siang hari itu disebut baru pertama kali ini terjadi.
“Kabut tebal bahkan di jalan depan balai desa yang lokasinya di bawah. Baru kali ini setebal ini siang hari,” kata Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jainu, kepada detikcom, Rabu (17/2/2021).
Jainu menjelaskan kabut tebal itu terjadi hari ini sekitar pukul 11.30 WIB saat cuaca di kawasan puncak Gunung Merapi mendung. Tebalnya kabut menyebabkan jarak pandang terbatas.
“Jarak pandang terbatas hanya beberapa meter. Tapi tidak berpengaruh pada aktivitas masyarakat,” ujarnya.
Dia menduga munculnya kabut tebal di siang hari tidak ada kaitannya dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
“Ini murni cuaca sebab tidak ada aktivitas Gunung Merapi yang menonjol. Warga berkegiatan seperti biasa,” imbuh Jainu.
Kabut tebal di desa KRB 3 Gunung Merapi, Klaten, Rabu (17/2/2021). Foto: dok. warga
|
Terpisah, Ketua RT 16 Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jenarto, mengatakan kabut tebal juga turun di desanya. Akibatnya jarak pandang terbatas.
“Jarak pandang memang terbatas. Tapi warga sudah biasa dengan kabut jadi tidak berpengaruh,” ujar Jenarto kepada detikcom.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Klaten, Endang Hadiyati Setyawati, mengatakan masyarakat di lereng Gunung Merapi telah diminta waspada jika sewaktu-waktu ada peningkatan aktivitas vulkanik.
“Kita tetap waspada. Tapi manakala ada sesuatu hal dan kondisi meningkat signifikan diminta siap evakuasi,” ujar Endang.
Tonton juga Video: Proses Penutupan Candi Ngawen dari Abu Gunung Merapi
(rih/ams)