AKURAT.CO Mabes Polri mengklaim strategi pengendalian arus mudik dengan sistem penyekatan sukses menekan jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meski baru sehari penyekatan dilakukan, Mabes Polri mengklaim terjadi penuruanan signifikan pemudik. Hal itu ditandai dengan menurunnya volume kendaraan yang keluar dari Jakarta melalui gerbang tol utama Cikampek.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, volume kendaraan dari Jakarta ke Jawa turun 53 persen dari biasanya saat tidak dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Di gerbang tol Cikampek Utama hanya 8,732 kendaraan. Pada situasi normal jumlahnya 19.338 kendaraan. Adanya penyekatan turun 53 persen,” beber Argo dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/5/2021).
Kondisi serupa juga terjadi di gerbang tol Kaliurip Utama. Akses tol menuju daerah-daerah di Jawa Barat itu juga tercatat adanya penurunan signifikan. Biasanya pada situasi normal, gerbang tol tersebut melayani 19,827 kendaraan perhari. Tetapi selama sehari kemarin pelaksanaan penyekatan, volume kendaraan turun drastis hingga 46 persen atau setara 10,629 kendaraan.
Disisi lain, penurunan volume kendaraan yang menuju Pulau Sumatera juga menurun signifikan. Pihaknya mencatat ada 12,044 kendaraan yang keluar dari gerbang tol Cikupa yang mengarah ke Merak untuk menyebrang ke Sumatera.
“Normalnya 14,853 kendaraan turun 19 persen,” kata Argo.
Pada operasi razia penyekatan larangan mudik, kepolisian telah memutarbalikan 12,267 pengendara mobil, 7,352 motor, 2,148 mobil berpenumpang dan 1,768 kendaraan barang, sehingga total pada hari pertama penyekatan 23,573 kendaraan yang diputarbalikan lantaran diduga ingin melakukan perjalanan mudik.
“Penindakan pelanggaran travel gelap sebanyak 75 unit,” katanya.
Dalam kegiatan pelarangan mudik ini, Polri juga memelakukan operasi kemanusiaan dengan membagikan masker sebanyak 9,385 kali dan melakukan swab antigen kepada pengendara sebenyak 1,645 kali.[]