Arahkompas.com – Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Velodrome Rawamangun hingga Stasiun Manggarai terus berjalan sesuai rencana. Proyek ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2026 dan menjadi bagian penting dari sistem transportasi terintegrasi di Ibu Kota.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin, mengungkapkan bahwa dana investasi yang dialokasikan untuk proyek ini mencapai sekitar Rp4 triliun. Anggaran tersebut bersumber dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) dan digunakan untuk menyelesaikan seluruh proses konstruksi, mulai dari pembangunan jalur, stasiun, hingga sistem operasional.
“Ini baru sampai Manggarai, kami menyebutnya Fase 1B, dari Velodrome ke Manggarai. Dana PMD yang digunakan sekitar Rp4 triliun,” ujar Iwan dalam pernyataannya kepada media.
LRT Jakarta Fase 1B dirancang memiliki panjang lintasan sejauh 6,4 kilometer dengan total lima stasiun. Kelima stasiun tersebut antara lain Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai. Pembangunan tahap ini merupakan kelanjutan dari Fase 1A yang telah lebih dulu beroperasi dan menghubungkan Stasiun Pegangsaan Dua di Kelapa Gading hingga Stasiun Velodrome, dengan panjang jalur 5,8 kilometer serta enam stasiun.
Jika seluruh tahap telah selesai, jalur LRT Jakarta dari Pegangsaan Dua hingga Manggarai akan membentang sepanjang 12,2 kilometer. Perjalanan dari ujung ke ujung diperkirakan hanya memakan waktu sekitar 26 menit, sehingga diharapkan mampu memangkas waktu tempuh masyarakat dalam beraktivitas di Jakarta.
Perlu diketahui, proses pembangunan LRT Jakarta Fase 1B telah dimulai sejak Oktober 2023. Hingga pertengahan Januari 2025, proyek ini menunjukkan perkembangan yang positif. Berdasarkan data terkini, progres pembangunan telah mencatatkan deviasi positif sebesar 44,015%. Angka ini menandakan pekerjaan lapangan melampaui jadwal yang ditetapkan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Jakpro menargetkan proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga mampu menghadirkan layanan transportasi publik yang aman, cepat, dan nyaman. Selain itu, kehadiran LRT diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi, sekaligus menekan angka kemacetan serta polusi udara di kawasan perkotaan.
Dengan semakin lengkapnya jaringan LRT Jakarta, aksesibilitas antarwilayah pun diyakini akan meningkat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan sistem transportasi massal yang terintegrasi dan ramah lingkungan. Ke depan, LRT Fase 1B diprediksi akan menjadi salah satu moda transportasi andalan warga Jakarta, terutama bagi mereka yang beraktivitas di pusat kota dan kawasan penyangga sekitarnya.