Rumah Sakit Cipayung Jakarta Timur membantah laporan pasien yang sengaja “menularkan” pasien. Pasien berinisial M (64) dirawat di RS Cipayung pada Rabu, 16 Februari.
Ekonugroho Budhi Prasetyo, Direktur RS Cipayung menanggapi tudingan akun Tiktok @tirtasiregar bahwa pasien sengaja “dibagi”.
Budhi menjelaskan, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap pasien berinisial M (64) untuk Covid-19 berdasarkan penilaian dan penilaian dokter. Menurut dia, pasien mengeluh batuk dan sesak napas sejak seminggu sebelumnya.
Saat itu, pasien membawa hasil tes antigen lima hari sebelumnya dan kembali negatif Covid-19, kata Budhi. Pihaknya memutuskan untuk melakukan recheck baik dengan antigen testing maupun PCR.
Pasalnya, penyakit yang dialami oleh pasien telah berlangsung selama sepekan terakhir. Selain itu, pasien juga memiliki riwayat komorbid hipertensi dan asma.
“Hal ini semata-mata agar pasien mendapat penanganan yang sesuai dengan jenis sakit dan kebutuhan pengobatannya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (20/2).
Budhi menjelaskan pemeriksaan ulang juga dilakukan guna memastikan pasien mendapatkan perawatan yang sesuai. Lantaran pasien Covid-19 dan pasien nonCovid-19 harus dirawat secara terpisah.
Oleh karena itu, pihaknya kemudian memberikan penjelasan dan permintaan persetujuan tertulis kepada keluarga pasien tentang rencana pemeriksaan dan penempatan sementara pasien. Namun, pihak keluarga justru menganggap RSUD Cipayung sengaja ‘mengcovidkan’ pasien.
“Keluarga menganggap bahwa prosedur tersebut sebagai ‘mengcovidkan’ pasien. Keluarga menolak mengikuti rencana penanganan pasien dan selanjutnya membawa pulang pasien,” ujarnya.
Menurut Budhi, dalam banyak kasus, hasil pemeriksaan negatif pada awal terjadinya gejala dikarenakan jumlah virus yang ada dalam tubuh masih terlalu rendah untuk bisa dideteksi dan hanya bisa terdeteksi dengan tes PCR.
Setelah beberapa hari sakit, jumlah virus meningkat dan Covid-19 hanya dapat dideteksi dengan tes antigen cepat atau PCR. Oleh karena itu, pemeriksaan ulang diperlukan untuk memastikan bahwa pasien tersebut up-to-date.
“Itu biasa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak jarang perlu dilakukan pemeriksaan ulang untuk menentukan apakah seseorang pasti pernah terjangkit Covid-19,” ujarnya.
Sebelumnya, akun Tiktok @tirtasiregar menuduh RS Cipayung sengaja “menularkan” ibunya. Dan menurut @tirtasiregar, ibunya melakukan tes antigen lima hari sebelum tes di RS Cipayung dan dinyatakan negatif.